Bukti nyata penerapan pertanian pintar di Bandung
Pertanian di Indonesia sangat membutuhkan dukungan dari berbagai pihak agar petani di Indonesia lebih sejahtera dan peningkatan ketahanan pangan nasional. Salah satu bukti nyata yaitu kolaborasi pemberdayaan petani dengan pertanian pintar di Lembang, Bandung. Kolaborasi antara pihak pemberi dana, pengembang teknologi budidaya, dinas provinsi serta para pahlawan pangan yaitu petani dari Kelompok Tani Sukarasa. Program tersebut diresmikan pada Senin, 14 Februari 2022.
Kontribusi BMM untuk mensejahterakan para petani
BMM (Baitulmaal Muamalat) Jawa Barat bersama dengan Bank Muamalat memberikan dana bantuan untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan ketahanan pangan dalam ekosistem pertanian pintar.
“Hari ini kita bersama-sama menyaksikan teknologi pertanian bisa kita terapkan langsung di daerah Lembang … Kami Baitulmaal Muamalat bekerjasama dengan BIOPS bersama masyarakat setempat mengembangkan satu konsep yang dinamakan pertanian pintar…Kuncinya teknologi pertanian akan menjadi salah satu hal penting untuk menarik anak-anak muda millennial” Kata Galeh Pujonegoro selaku Kepala Divisi Teknologi, Operation, and Strategic Planning.
BIOPS Agrotekno terus mengembangkan pertanian pintar
Ekosistem pertanian pintar tersebut didukung oleh pengembang irigasi pintar yaitu BIOPS Agrotekno yang telah berpengalaman dalam implementasi Encomotion (sensor dan irigasi otomatis yang terhubung dengan aplikasi dan website pada device pengguna).
“Kami turut bangga bisa bekerja sama dengan para pahlawan kita (para petani). Mereka para penerima manfaat dari BMM yang didukung oleh SBM ITB dan UPTD PPSBR. Semoga dengan kerjasama ini bisa ikut mensejahterakan para petani dengan meningkatkan produktivitasnya secara efisien dan efektif melalui pertanian pintar.” Kata Dally C. Shaffar selaku CEO BIOPS Agrotekno.
Selain itu, ada bagian dari dinas sosial provinsi Jawa Barat yang berperan dalam pemberdayaan remaja yaitu UPTD PSBBR. Sehingga bisa memberikan wahana bisnis dan edukasi untuk kepentingan bersama secara berkelanjutan. Kedepannya akan menjadi kesempatan untuk membangun konsep Agro-tourism.
“Disini ada khusus ekstrakurikuler pertanian yang telah diikuti oleh sekitar 60 siswa. Harapannya mereka menjadi generasi penerus pertanian yang paham pertanian mulai dari hulu ke hilir. Selain itu, kolaborasi dan sinergi beberapa pihak ini akan mendukung kemajuan pertanian pintar.” Kata Pak Ari selaku Kepala UPTD PPSBR Jawa Barat.
Para petani dari Kelompok Sukarasa Tani sangat gembira dengan adanya kolaborasi tersebut sehingga dapat mendorong mereka dalam meningkatkan produktivitas eksklusif berupa asparagus dan melon dengan didukung teknologi pertanian pintar.
“Pertanian kini mulai beralih ke digital….semoga dengan dukungan banyak pihak petani bisa menjadi lebih makmur” Kata Pak Wilarto selaku Ketua Kelompok Tani Sukarasa.
Pemberdayaan petani dengan pertanian pintar di Lembang Bandung dapat menjadi awal yang baik dari kolaborasi dan sinergitas banyak pihak. Sehingga kedepannya bisa mengintegrasikan konsep smart farming dengan ekosistem edukasi dan pariwisata pertanian. Hal ini akan memberi dampak tidak hanya secara ekonomi, namun juga sosial dan lingkungan.