Sejarah Irigasi

Sejarah Irigasi Di Indonesia Sejak Kolonial

BANDUNG — Sejarah irigasi di Indonesia memiliki perkembangan yang tidak lepas dari irigasi tradisional. Irigasi yang ada saat ini merupakan kelanjutan dari pengembangan tradisi yang telah ada. Eksistensinya pun sangat dipengaruhi oleh perkembangan budidaya setempat, ciri-ciri demografis maupun geografis serta campur tangan pemerintah yang begitu kuat. Di Indonesia, salah satu warisan kelembagaan irigasi yang tertua adalah irigasi Subak di Bali dan irigasi-irigasi kecil di Jawa. Subak merupakan perpaduan dari suatu masyarakat irigasi, unit produksi pertanian, badan usaha yang otonom dan masyarakat agama. Pada pertengahan abad ke-19, sistem irigasi modern mulai dicanangkan yang bertujuan untuk mengatasi kelaparan yang terjadi di Jawa Tengah. Perkembangan irigasi secara pesat terjadi pada permulaan abad ke-20 setelah adanya politik etis oleh kolonial Belanda dan ditemukannya teknologi irigasi di dataran rendah. 

Bagaimana Awal Mula Sejarah Irigasi di Indonesia ?

Sejarah irigasi di Indonesia lahir bersamaan dengan pelaksanaan tanam paksa (Cultuurstelsel) yang dicanangkan oleh Gubernur Jenderal Van de Bosch untuk mengeruk keuntungan dan menambal hutang akibat Perang Diponegoro (1825-1830). Pada saat itu, tebu merupakan tanaman budidaya yang sangat menguntungkan, namun setelah adanya wabah kelaparan pada 1840-1850-an, pemerintah kolonial Belanda mengalihkan perhatiannya pada pengairan untuk padi. Pada saat itu pemerintah kolonial sangat mengagumi sistem irigasi tradisional yang telah berkembang di Jawa. 

baca juga: Keringat Pada Tanaman ?? Emang ada ??

Sejarah Irigasi di Indonesia Dapat Dibagi Menjadi 6 Periode 

Masa Sebelum Penjajahan

Sejarah irigasi sebelum masa penjajahan ditandai dengan wujud kegiatan dengan kuatnya kearifan lokal yang sangat tinggi. Pada masa ini, pengelolaanya hanya mengandalkan kapital sosial dari masyarakat sendiri.

Masa Kolonial 

Sejarah irigasi dan perkembangan irigasi pada masa ini sudah mulai diintervensi untuk kepentingan pemerintah kolonial. Teknologi yang digunakan dan kelembagaan pengelola juga sudah dikombinasikan antara kemampuan masyarakat lokal dengan teknologi dan kelembagaan yang dibawa oleh pemerintah kolonial. Akibatnya manajemen pengembangan dan pengelolaan sistem irigasi merupakan gabungan antara potensi kapital sosial yang ada di masyarakat dengan kemampuan birokrasi pemerintah Kolonial. Pada masa ini mulai timbul adanya buruh tani yang mengerjakan lahan-lahan perkebunan milik pemerintah kolonial. Namun pembangunan dan pengembangan irigasi pada masa ini telah memberi hal yang positif karena telah memberikan dasar-dasar irigasi modern kepada kita.

Masa Revolusi/Pasca Kolonial

Pembangunan dan pengelolaan irigasi yang ada pada saat itu tidak banyak berbeda dengan masa kolonial, karena hanya memprioritaskan pembangunan politik yang diwarnai dengan polarisasi kekuatan politik internasional pasca perang dunia ke II. Begitupun dengan penjajahan Jepang tidak ada pembangunan irigasi atau rehabilitasi irigasi. Namun perlu dicatat pada masa ini lebih fokus untuk meningkatkan hasil produksi tanaman padi.

Masa Orde Baru

Sejarah irigasi di Indonesia pada masa ini, pemerintah berhasil menggantikan undang-undang pengairan versi pemerintah Kolonial, menjadi UU No. 11/1974 tentang Pengairan. Namun, dengan adanya UU tersebut menjadikan masyarakat lokal pasif terhadap kegiatan irigasi. Pada masa orde baru pemerintah memfokuskan pembangunan sektor sumberdaya air terutama pembangunan irigasi. Tujuan pembangunan ini adalah untuk memotong garis kemiskinan melalui peningkatan produksi pertanian. pembangunan irigasi menggunakan tiga strategi yaitu, pembangunan infrastruktur, pemberian insentif pada petani, dan pengembangan institusi, termasuk penyusunan hukum perundangan dan organisasi pengelolaannya. Strategi tersebut menganut paham modernisasi dan dekolonisasi yang muncul pada dekade 60’an sampai akhir dekade 80’an.

Masa Pasca Orde Baru/Reformasi

Dalam masa ini lahirlah UU No. 7 tahun 2004 tentang UU Sumber Daya Air, dan Peraturan Pemerintah No. 20 tahun 2006 tentang Irigasi.  Pada masa ini perlu dibangun suatu sistem dan mekanisme pengembangan dan pengelolaan sistem irigasi yang memberi peran yang lebih nyata kepada masyarakat dan juga peru dibangkitkan masa kapital sosial masyarakat dalam sistem keirigasian Indonesia pada saat sekarang dan kedepannya dalam sejarah irigasi di Indonesia. 

Masa Milenial

Sejarah irigasi di Indonesia zaman sekarang sudah mulai ditandai dengan perkembangan irigasi menggunakan teknologi irigasi pintar, dimana sistem irigasi ini dapat dilakukan secara otomatis dan dipantau melalui aplikasi smartphone dan didukung dengan teknologi IoT.

Menurut sobat irigasi yang efektif dan efisien itu pakai perkembangan irigasi pada sejarah irigasi di Indonesia masa apa nih ?


Penulis: Rina Rizki Amalia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *