masalah irigasi pertanian - artikel

4 Masalah Irigasi di Komoditas Buah dan Sayuran

Masalah irigasi di komoditas buah dan sayuran

Masalah pengairan atau irigasi pada buah dan sayuran sering sekali ditemui. Kita semua tahu bahwa air merupakan kebutuhan yang paling penting bagi semua makhluk hidup, terutama bagi tanaman. Apalagi pada setiap tahap tumbuhnya tanaman membutuhkan air dalam jumlah yang berbeda loh, maka kemampuan kita untuk menyediakan dan memberikan air ke tanaman menjadi hal yang tidak boleh kita abaikan. Karena hal tersebut, kami telah mengumpulkan masalah-masalah apa saja yang muncul pada pertanian buah dan sayuran.

Berikut 4 masalah irigasi di komoditas buah dan sayuran.

  • Sulitnya air di pegunungan

Masalah irigasi secara topografi, penempatan lahan pertanian bermacam-macam, ada yang di lahan daerah datar hingga daerah berbukit-bukit. Tidak jarang pertanian terdapat pada kawasan pegunungan, mereka biasanya menanam buah atau sayur. Namun, perbedaan letak tersebut juga menjadi tantangan dalam pembangunan infrastruktur irigasi. Seperti yang dirasakan oleh salah satu Petani di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Pembangunan infrastruktur irigasinya kurang tepat sehingga air tidak sampai dengan baik pada lahannya, hal ini menjadi salah satu masalah irigasi.

  • Infrastruktur Irigasi yang mahal

Masalah irigasi pada proses pembuatan infrastruktur untuk irigasi, terkadang beberapa daerah kesulitan untuk memenuhi hal tersebut. Padahal hal tersebut sangat penting untuk budidaya sayur atau buah. Penyebabnya beragam, bisa karena jarak yang jauh dari sumber air dan permasalahan teknis lainnya sehingga petani perlu mengeluarkan biaya yang lebih mahal untuk mengamankan pasokan air. 

  • Kekurangan air pada musim kemarau

Iklim sangat berpengaruh pada proses bertani buah atau sayur. Permasalahan irigasi tidak terlepas dari adanya musim kemarau sehingga pasokan air sangat kurang. Bahkan di beberapa daerah hal tersebut mengakibatkan gagal panen dan tanah yang kurang gembur. Dikutip dari lama Litbang Pertanian Sumsel bahwa kekeringan akibat kemarau mengakibatkan kehilangan 50% hasil panen padi dan 42-43% kedelai. Sehingga, petani perlu mencari alternatif lain dan menggunakan pasokan air dengan bijak. Pemborosan air perlu di atasi dengan baik sehingga pasokan air akan aman di musim kemarau.

  • Penyiraman manual

Di Indonesia, masih banyak petani yang melakukan aktivitas bertani dengan cara tradisional. Termasuk dalam hal penyiraman, beberapa petani memanfaatkan gravitasi atau ada juga yang menggunakan pompa untuk menyirami lahan buah atau sayur miliknya. Proses penyiraman tersebut memakan waktu yang cukup lama, kurang konsisten, dan terkadang boros air karena kurang presisi. Namun, petani memilih teknik tersebut karena biaya irigasi yang lebih terjangkau, beberapa petani menilai penggunaan teknologi irigasi dirasa terlalu mahal dan kurang tepat guna. BIOPS Agrotekno  berusaha mengembangkan teknologi irigasi pintar yang mudah digunakan dan terjangkau bagi petani. Diharapkan teknologi ini bisa membantu petani untuk penggunaan air yang lebih efisien dan efektif pada tanaman.

Nah itulah beberapa masalah irigasi di komoditas buah dan sayuran. Kira-kira menurut Sobat solusi apakah yang paling tepat untuk masalah irigasi yang diterapkan di lahan ya? Jangan ragu untuk berkonsultasi gratis bersama kami!. Nantikan artikel berikutnya yang akan mengupas tuntas solusi masalah SDM dan irigasi pada pengelolaan lahan pertanian

____________________________________________________________________________________________

Referensi:

FAKTOR LINGKUNGAN DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN (pertanian.go.id)

Baca juga: 

Macam irigasi yang bisa membantu petani

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *